Menyusuri Balat Turki: Tempat & Aktivitas Seru yang Bisa Kamu Temukan

Bagikan artikel ini

Daftar isi

Liburan di Balat Turki

Daftar isi

Sudah tahu sisi lain Istanbul yang jarang dikunjungi wisatawan? Yuk, jelajahi Balat!

Kawasan kota tua ini penuh dengan warna-warni rumah, arsitektur unik, dan jejak sejarah yang tersimpan rapi. 

Di sini, berbagai komunitas agama hidup berdampingan, menciptakan suasana yang hangat dan penuh cerita.

Rasakan pengalaman seru dan nyaman bersama Ayogogo dalam Private Tour, sambil menyusuri gang-gang cantik dan spot foto yang instagramable. 

Lantas, apa saja yang bisa kamu temukan di Balat Turki? Simak selengkapnya di sini!

Di Mana Letak Balat?

Kawasan Balat Turki

Balat Turki terletak di sisi barat Istanbul, tepatnya di sepanjang tepi Golden Horn, sungai yang membelah kota ini. Kawasan ini masuk dalam wilayah Fatih, salah satu distrik bersejarah Istanbul.

Lokasinya yang strategis membuat Balat mudah dijangkau dari pusat kota, namun tetap terasa tenang dan autentik karena suasananya yang klasik. 

Baca Juga: Liburan Musim Panas di Antalya Turki: 17 Tempat yang Wajib Kamu Kunjungi!

Dari Sultanahmet (daerah Blue Mosque dan Hagia Sophia), kamu bisa mencapai Balat dalam waktu sekitar 20–30 menit menggunakan transportasi umum atau taksi.

Balat juga dekat dengan Fener, kawasan bersejarah lain yang sering dikunjungi wisatawan untuk melihat rumah-rumah tua dan situs keagamaan. 

Jadi, kamu bisa sekalian menjelajahi Balat dan Fener untuk pengalaman tur sejarah yang lengkap di Istanbul.

Ragam Tempat & Aktivitas yang Bisa Kamu Temukan di Balat Turki

1. Rumah Berwarna-Warni

Rumah berwarna-warni di Balat Turki

Salah satu daya tarik utama Balat Turki adalah deretan rumah-rumah berwarna-warni yang menghiasi gang-gangnya. Kawasan ini termasuk salah satu lingkungan paling menawan di Istanbul.

Kamu akan menemukan banyak rumah berpintu dan jendela kaca dengan warna-warna mencolok seperti merah, kuning, hijau, dan biru muda. Setiap sudutnya begitu instagramable, sempurna untuk diabadikan dengan kamera.

Jalan paling populer untuk melihat rumah-rumah tersebut adalah Merdivenli Yokuş Evleri. Selain itu, ada juga jalan-jalan lain yang tak kalah menawan, seperti Sadık Ahmet Caddesi, Kiremit Caddesi, dan Çorbacı Çeşmesi Sokak.

Suasana di sini cukup tenang, jadi kamu bisa berjalan santai sambil menikmati keindahan kota tua yang penuh karakter dan cerita sejarah.

2. Kafe dan Toko Klasik

Area pertokoan di Balat Istanbul

Sejak Balat masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985, kawasan ini mengalami proses gentrifikasi yang membuatnya semakin menarik untuk dijelajahi. 

Banyak rumah tua direnovasi menjadi kafe, toko klasik, restoran, hotel, bahkan bengkel kaca dan keramik.

Balat terkenal dengan kafe-kafenya yang unik. Di sini, kamu bisa mencicipi kopi Turki asli, kue tradisional, atau hidangan lokal lainnya.

Salah satu yang wajib kamu kunjungi adalah İncir Ağacı Kahvesi, terkenal dengan tangga berwarna dan dekorasinya yang cantik. 

Suasana kafe yang santai cocok untuk istirahat sambil merasakan secara langsung kehidupan sehari-hari warga lokal. 

Selain itu, toko antik dan kerajinan tangan juga berjejer di sepanjang jalan, menawarkan barang-barang unik yang sulit ditemukan di tempat lain. 

Menjelajahi kafe dan toko-toko ini membuat pengalaman jalan-jalanmu di Balat semakin lengkap dan menyenangkan.

3. Aya Yorgi Patriarchate Church

Bagian dalam Aya Yorgi Patriarchate Church

Aya Yorgi Patriarchate Church adalah gereja bersejarah yang masih aktif digunakan hingga sekarang.

Aslinya, gereja ini dibangun pada 1751 sebagai bangunan sederhana berlantai dua, yang terdiri dari kapel, gereja kecil, tempat suci, dan area doa.

Bangunan yang bisa kamu lihat sekarang adalah gereja baru yang berdiri di atas bukit. Gereja ini dibangun pada 1905 dari batu bata ekspos, tepat di belakang tembok laut bersejarah Golden Horn. 

Arsitekturnya menampilkan gaya klasik dengan ornamen indah yang mencerminkan kekayaan warisan budaya Istanbul.

Aya Yorgi menjadi saksi bisu perjalanan komunitas Kristen Ortodoks di Balat dan sering dikunjungi wisatawan yang tertarik sejarah agama. 

Di dalamnya tersimpan mozaik dan relik suci dari periode Bizantium, termasuk tiang yang dipercaya sebagai tempat Yesus dicambuk di Yerusalem, singgasana Patriark, serta sisa-sisa tiga orang santo, menjadikannya tujuan edukatif sekaligus spiritual yang menarik.

4. Ahrida Synagogue

Sinagoga Ahrida merupakan salah satu sinagoga tertua dan paling bersejarah di Istanbul.

Tempat ibadah ini dibangun pada abad ke-15 oleh komunitas Yahudi yang datang dari Ohrid (sekarang bagian dari Makedonia Utara), dan menjadi pusat kehidupan spiritual mereka di kawasan Balat.

Keindahan arsitekturnya memadukan sentuhan Bizantium dan Ottoman secara harmonis, melahirkan struktur yang estetik dan penuh makna. 

Salah satu ciri khasnya adalah atap berbentuk haluan kapal, yang melambangkan Bahtera Nuh sebagai simbol keselamatan dan kelahiran kembali.

Begitu melangkah masuk, kamu akan disambut oleh ruang utama yang megah, langit-langit tinggi, serta ukiran kayu yang menawan. Nuansanya terasa tenang dan sakral, mencerminkan perjalanan panjang komunitas Yahudi di Istanbul.

Bagi kamu yang ingin berkunjung, perlu membuat janji terlebih dahulu. Wisatawan juga diharuskan mengenakan pakaian sopan dan penutup kepala sebagai bentuk penghormatan.

5. Fener Greek High School

Fener Greek High School di Balat

Terletak di distrik Balat, Fener Greek High School atau Phanar Greek Orthodox College merupakan salah satu sekolah tertua dan paling bergengsi di Istanbul.

Lembaga pendidikan Yunani Ortodoks pertama untuk laki-laki ini didirikan pada tahun 1454, setelah Penaklukan Istanbul, sebagai bagian dari hak-hak istimewa yang diberikan Sultan Mehmed II kepada masyarakat Yunani Ortodoks.

Bangunannya berdiri megah di atas bukit Fener dan mudah dikenali berkat dinding bata merahnya yang khas. Karena itu, sekolah ini sering dijuluki The Red School. 

Baca Juga: Wajib Banget ke Sini! 6 Pantai Cantik di Turki yang Bikin Takjub

Gaya arsitekturnya memadukan unsur Bizantium dan Neo-Klasik, menciptakan kesan kuat sekaligus elegan yang mencerminkan kejayaan masa lampau.

Bangunan megah yang berdiri hingga kini dibangun pada tahun 1881 oleh arsitek Dimadis, yang juga merupakan salah satu lulusan sekolah ini.

Hingga sekarang, sekolah ini masih berfungsi sebagai lembaga pendidikan sekaligus pusat pelestarian budaya Yunani di Turki. 

Meskipun tidak terbuka untuk umum, kamu tetap bisa mengagumi kemegahannya dari luar, terutama saat cahaya matahari sore memantul di dinding merahnya. Pemandangan ini begitu menawan dan sering menjadi spot favorit untuk berfoto.

6. Sveti Stefan Church

Sveti Stefan Church

Sveti Stefan Church, atau yang dikenal juga dengan sebutan Gereja Besi, merupakan salah satu bangunan paling unik di Istanbul. 

Terletak di tepi Golden Horn, gereja ini menjadi simbol kuatnya komunitas Kristen Bulgaria di kota tersebut.

Gereja ini dibangun pada akhir abad ke-19 dengan struktur sepenuhnya terbuat dari besi cor, yang dikirim dalam bentuk potongan-potongan dari Wina dan kemudian dirakit di Istanbul. 

Arsitekturnya bergaya Neo-Gotik dengan sentuhan dekoratif yang rumit, menghadirkan pemandangan menakjubkan yang berbeda dari bangunan batu di sekitarnya.

Bagian dalam gereja tak kalah memukau, dengan jendela kaca patri berwarna dan ikon-ikon religius khas Ortodoks yang dipahat dengan detail indah. Ketika cahaya matahari masuk melalui kaca, suasananya terasa hangat dan sakral.

Kini, Sveti Stefan Church menjadi destinasi wisata populer di Balat Turki, baik bagi umat Kristen maupun wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan keunikan arsitektur dunia.

Penutup

Menelusuri distrik Balat seperti membuka lembaran sejarah Istanbul yang penuh warna.

Setiap gang, bangunan, dan sudut kotanya bercerita tentang harmoni dan keberagaman yang telah terjaga berabad-abad.

Kalau kamu ingin merasakan sisi autentik Istanbul dengan cara yang lebih personal dan menyenangkan, jelajahi Balat Turki bersama Ayogogo dalam Private Tour.

Nikmati suasana kota tua yang memikat sambil melihat pesona budaya Turki dari dekat.

Kategori:
Menulis, meriset, dan menginspirasi. Words that work, stories that stick!

Artikel terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jadi yang pertama dapat info promo dan update

Bagikan artikel ini

Langganan Buletin Kami

Dapatkan info terbaru & promo spesial langsung ke email kamu!

Email Subscription Form