Wisata ke Jingshan Park Beijing, Taman Bersejarah dengan Pemandangan Kota

Bagikan artikel ini

Daftar isi

North Gate di Jingshan Park Beijing

Daftar isi

Tahukah kamu soal Forbidden City di China? Ternyata, destinasi ikonik itu bisa kamu lihat dari sudut pandang yang berbeda, yaitu dari atas ketinggian.

Lewat Jingshan Park Beijing, kamu bisa menikmati panorama kota sekaligus melihat megahnya Forbidden City yang membentang luas di tengah kota.

Wisata ke taman ini bukan cuma soal sejarah dan budaya, tapi juga soal pengalaman melihat sisi lain Beijing yang lebih tenang dan memukau.

Kalau kamu ingin jalan-jalan ke sana dengan lebih nyaman dan eksklusif, bisa banget ikut Private Tour bareng Ayogogo.

Urusan traveling kamu bakal diatur sesuai keinginan dan kebutuhan. Bebas atur waktu dan aktivitas sesuka kamu.

Nah, apa saja sih hal menarik yang perlu kamu tahu soal Jingshan Park Beijing? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Sejarah Dibalik Jingshan Park Beijing

Gerbang di dalam taman Jingshan Beijing

Jingshan Park adalah taman kekaisaran yang sudah ada sejak Dinasti Yuan (1271โ€“1368) dan terus digunakan pada masa Dinasti Ming (1368โ€“1644) dan Qing (1644โ€“1911). 

Pada masa kejayaannya, taman ini dipenuhi paviliun dan istana tempat kaisar melakukan persembahan untuk leluhur. 

Di sekitarnya juga ditanami berbagai pohon buah yang semakin menambah keasrian tempat ini.

Baca Juga: Itinerary China 10 Hari: Rekomendasi Rute & Aktivitas Wisata Terpopuler

Selain sebagai tempat upacara, Jingshan juga menjadi tempat favorit keluarga kerajaan untuk menikmati hiburan, seperti berburu di perbukitan kecil yang ada di dalam taman.

Setelah era kekaisaran berakhir, taman ini resmi dibuka untuk umum pada tahun 1928. Kemudian, setelah tahun 1949, pemerintah melakukan renovasi besar-besaran. 

Jalur-jalur pedestrian mulai ditata ulang, dan banyak bangunan kuno yang dipugar agar tetap terjaga keasliannya.

Pemandangan Forbidden City yang dilihat dari atas bukit taman Jingshan Beijing

Menariknya, bukit buatan di dalam Jingshan Park pernah menjadi titik tertinggi di pusat kota Beijing, menjadikannya tempat strategis untuk menikmati panorama Forbidden City dari atas.

Kini, Jingshan Park menyandang predikat wisata kelas 4A dari pemerintah Tiongkok. Kalau kamu berencana ke Beijing, taman ini wajib masuk dalam bucket list kamu!

Daya Tarik Jingshan Park Beijing: Apa Saja yang Bisa Kamu Temukan?

1. Wanchun Pavilion

Paviliun Wanchun di Jingshan Park Beijing

Jingshan Park Beijing memiliki total lima paviliun, dan yang paling terkenal adalah Paviliun Wanchun. 

Tempat ini merupakan spot terbaik untuk melihat Forbidden City dari ketinggian, sekaligus titik tertinggi di dalam Jingshan Park.

Untuk mencapainya, kamu hanya butuh waktu sekitar 10โ€“15 menit berjalan santai dari kaki bukit.

Dari puncaknya, kamu bisa melihat panorama megah Forbidden City, serta landmark ikonik lainnya seperti White Pagoda di Taman Beihai, Drum Tower, Bell Tower, Olympic Tower, dan bangunan penting lainnya di Beijing.

2. Qiwang Pavilion

Terletak tidak jauh dari gerbang taman, Paviliun Qiwang dikelilingi oleh pepohonan rindang dan pagar marmer putih yang menambah kesan anggun.

Paviliun dua lantai ini memiliki atap berlapis kaca emas, mencerminkan kemegahan arsitektur kekaisaran. 

Dahulu, tempat ini digunakan oleh para kaisar untuk memuja papan peringatan Konfusius sebagai bentuk penghormatan terhadap ajaran-ajaran beliau.

3. Shouhuang dan Yongsi Hall

Di sisi utara taman, kamu bisa menemukan Aula Shouhuang yang memiliki tembok merah dan genteng kuning khas arsitektur kekaisaran, mirip seperti yang ada di Forbidden City.

Aula ini dulunya digunakan oleh para kaisar Dinasti Qing untuk memberikan penghormatan kepada leluhur mereka. Beberapa potret kaisar disemayamkan dan dipuja di tempat ini.

Tak jauh dari sana, di sisi timur, terdapat Aula Yongsi yang berfungsi sebagai tempat peristirahatan sementara jenazah para kaisar dan permaisuri sebelum dimakamkan.

Karena letaknya yang cukup jauh di dalam area taman, suasana di sekitar dua aula ini cenderung sepi dan jarang dikunjungi wisatawan.

Kondisi ini sangat ideal kalau kamu ingin mengambil foto estetik dengan tenang, tanpa perlu terburu-buru. 

Akan lebih seru lagi kalau kamu juga mengenakan pakaian tradisional Dinasti Qing untuk sesi foto.

4. Perbukitan Buatan

Jalan berbatu di Jingshan Park Beijing

Jingshan Park Beijing merupakan bagian dari taman kekaisaran yang dirancang dengan bukit buatan.

Bukit ini terbentuk dari tanah hasil galian pembangunan parit kota. Total ada lima puncak bukit, dan di setiap puncaknya berdiri sebuah paviliun.ย 

Awalnya, masing-masing paviliun dilengkapi patung Buddha dari tembaga yang mewakili lima rasa berbeda. Namun, semua patung tersebut hilang saat terjadi peperangan pada tahun 1900.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Wisata Alam di Shanghai yang Cocok Buat Healing

Alasan utama dibangunnya bukit buatan ini di belakang Forbidden City berkaitan erat dengan prinsip Feng Shui.

Dalam kepercayaan Tiongkok, lokasi ideal sebuah tempat tinggal, termasuk kompleks kekaisaran, sebaiknya memiliki elemen air di bagian depan dan perbukitan di bagian belakang sebagai simbol perlindungan.

Untuk memenuhi prinsip ini, dibangun aliran sungai di depan Tiananmen, sedangkan Bukit Jingshan diletakkan di sisi belakang Forbidden City sebagai penyeimbang harmonis lanskap istana.

5. Area Taman yang Asri

Bunga peony di taman Jingshan Beijing

Saat berkunjung ke sini, kamu akan disambut pepohonan rindang dan area taman seluas 1.100 meter persegi yang dipenuhi bunga peony.

Jingshan Park dikenal sebagai taman bunga peony terbesar di Beijing. Setiap bulan Mei, sekitar 20.000 bunga dari 200 varietas mekar bersamaan dan menciptakan pemandangan yang memikat.

Salah satu daya tarik lainnya adalah deretan pohon cemara kuno. Beberapa di antaranya bahkan berusia lebih dari 600 tahun. 

Pohon-pohon tinggi ini memberikan keteduhan dan nuansa damai, sementara cabang dan batangnya yang melengkung menambah karakter alami taman.

Kamu juga bisa melihat pohon paling bersejarah di taman ini, yaitu pohon tempat kaisar terakhir Dinasti Ming mengakhiri hidupnya.

Suasana di sini sangat tenang, asri, dan teduh. Cocok untuk relaksasi, baik bagi wisatawan maupun warga lokal yang ingin melepas penat.

Lokasi dan Cara Menuju ke Jingshan Park Beijing 

View kota Beijing dari salah satu paviliun di Jingshan Park

Jingshan Park terletak di pusat kota Beijing, tepatnya di No. 44 Jingshan West Street, Distrik Xicheng.

Untuk menuju ke taman ini, kamu bisa menggunakan transportasi umum seperti bus. Berikut rute yang bisa kamu pilih sesuai gerbang masuk:

  • West Gate: Naik bus nomor 5 atau 58 dan turun di Xibanqiao Station.
  • North Gate: Naik bus nomor 5 atau 58 dan turun di Jingshan Houjie Station.
  • East Gate: Naik bus nomor 58, 111, 124, atau Bus Wisata 3 dan turun di Jingshan Dongmen Station.
  • South Gate: Naik bus nomor 58, 101, 103, 109, 124, 128, atau Bus Wisata 1, 2, atau 3 dan turun di Gugong (Forbidden City) Station.

Jingshan Park buka setiap hari, mulai pukul 06.30 pagi hingga 20.00 malam. Harga tiket masuknya hanya 10 yuan. 

Waktu terbaik untuk mengunjungi Jingshan Park adalah antara bulan Maret hingga Oktober. 

Pada periode ini, kamu bisa menikmati arsitektur taman yang berpadu indah dengan bunga peony dan mawar yang sedang mekar.

Namun, karena bulan-bulan tersebut cukup ramai oleh wisatawan, kamu juga bisa memilih datang pada bulan November hingga Februari kalau ingin suasana yang lebih tenang.

Penutup

Sebagai salah satu tempat wisata di Beijing yang kaya sejarah dan keindahan alam, Jingshan Park wajib masuk dalam daftar kunjungan kamu.

Lokasinya yang strategis, tepat di belakang Forbidden City, memungkinkan kamu menikmati dua destinasi bersejarah dalam satu perjalanan. 

Suasananya yang rindang dan tenang juga cocok untuk melepas penat di tengah padatnya kota.

Bersama Private Tour dari Ayogogo, kamu bisa menjelajahi Jingshan Park dan berbagai tempat wisata lainnya di Beijing dengan nyaman dan tanpa repot.

Yuk, eksplorasi Jingshan Park dan nikmati pengalaman seru wisata di Beijing bareng Ayogogo!

Kategori:
Menulis, meriset, dan menginspirasi. Words that work, stories that stick!

Artikel terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jadi yang pertama dapat info promo dan update

Bagikan artikel ini

Langganan Buletin Kami

Dapatkan info terbaru & promo spesial langsung ke email kamu!

Email Subscription Form